“…dehumanisasi, meskipun merupakan sebuah fakta sejarah yang kongkret, bukanlah takdir yang turun dari langit, tetapi akibat dari tatanan yang tidak adil yang melahirkan kekerasan dari tangan-tangan para penindas, yang pada gilirannya mendehumanisasikan kaum tertindas” (Freire)
Freire percaya bahwa sebuah tatanan masyarakat yang tidak adil, system norma, prosedur, kekuasaan dan hukum memaksa individu-individu untuk percaya bahwa kemiskinan dan ketidak adilan adalah fakta yang tidak terelakkan dalam kehidupan manusia; bahwa tatanan yang tidak adil ini telah meletakkan kekuasaan di tangan segelintir orang dan menempatkan mitos-mitos dipikiran semua orang
Kekuasaan digunakan oleh masyarakat yang tidak berkeadilan untuk memaksa dan mengorbankan fisik manusia, sedangkan mitos-mitos sosial dan konsep-konsep distortif tentang kehidupan manusia menjustifikasi dan merasionalisasi pemaksaan tersebut. Orang-orang yang berkuasa sangat percaya bahwa mereka diharuskan menggunakan kekuasaannya untuk memelihara tatanan dan stabilitas masyarakat. Sementara itu, orang-orang yang tidak berdaya menerima ketidakberdayaannya sebagai keniscayaan dan melirik sumber-sumber harapan lain, seperti surga atau keberuntungan. Freire percaya bahwa sistem yang tidak adil pasti bersifat menindas, karena hanya melalui penindasan kelompok yang berkuasa bisa melanggengkan sistem yang tidak adil tersebut.
Proyek penyadaran Freire yang lazim dikenal dengan “Conscientizacao” adalah merupakan proses dialogis yang mengantarkan individu-individu secara bersama-sama untuk memecahkan masalah eksistensial mereka. Conscientizacao mengemban tugas pembebasan, dan pembebasan itu berarti penciptaan norma, aturan, prosedur, dan kebijakan baru. Pembebasan bermakna transformasi atas sebuah sistem realitas yang saling terkait dan kompleks, serta reformasi beberapa individu untuk mereduksi konsekuensi-konsekuensi negatif dari perilakunya.
Freire membagi atas tiga tingkatan kesadaran manusia, yakni kesadaran magis, kesadaran naif, dan kesadaran kritis. Pada kesadaran kritis inilah menurut Freire seorang manusia dapat berpikir secara menyeluruh dan mampu merubah realitas.
JEJAK PEMIKIRAN PAULO FREIRE “CONSCIENTIZACAO”
Diposting oleh
Komunitas Pembelajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar